Presiden SBY (Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punya saran untuk mereka yang hobi tawuran atau berkelahi. "Bagi putra-putri bangsa yang hobinya berkelahi, masuk beladiri, masuk tinju," kata Presiden, di halaman tengah Istana Negara, Rabu 27 April 2011.
Saran Presiden tersebut disampaikan ketika Presiden menerima dua petinju juara dunia versi WBA, Chris John dan Muhammad Rahman.
Menurut Presiden, perkelahian antarkampung, tawuran, saling tusuk menusuk merupakan tindakan tidak kstaria. "Tidak ada pahala, tapi kalau masuk bela diri, tinju apalagi mengalahkan bangsa lain, merah putih berkibar," ujar Yudhoyono.
Presiden mengatakan, ada cara lain yang bisa digunakan untuk menyalurkan bakat bertinju atau hobi berkelahi. "Bukan sembarangan, bukan main belakang. Tusuk sana tusuk sini tidak baik itu," kata Presiden.
Dia mengatakan, olahraga bela diri atau tinju bisa menjadi sarana menyalurkan hobi tersebut. "Sikap ksatria dan sportifitas semua bisa disalurkan bakatnya di situ," kata dia.
Presiden juga menyampaikan apresiasi terhadap gelar juara yang diraih Chris John dan Muhammad Rahman tersebut. "Usia tidak menghalang-halangi seseorang untuk berprestasi," kata Presiden. Seperti yang diketahui, Chris John saat ini berusia 31 tahun, sementara Muhammad Rahman saat ini berusia 39 tahun.
Kepala Negara juga berpesan, agar tidak menyepelekan petinju lain yang usia lebih muda atau lebih tua. "Tidak boleh mengatakan ah itu anak muda," kata dia. Semua, kata dia, bisa berprestasi tidak memandang usia.
Muhammad Rahman sempat mengeluhkan, minimnya dukungan dari pemerintah ketika dia mewakili Indonesia di Thailand pekan lalu. Hanya empat orang yang berangkat ke Thailand mewakili Indonesia. Dia juga mengatakan, banyak petinju berprestasi namun minim dukungan dari pemerintah. (eh)